Hak atas foto
Getty Images
Memenangkan medali emas Olympiade roma, 1960, dan Muhammad Ali langsung sesumbar akan menjadi juara dunia.
Hak atas foto
Getty Images
Muhammad Ali saat mengalahkan George Foreman dalam pertarungan yang dikenal sebagai Rumble in the Jungle, di Kinsasha, 1974. Foreman lebih dijagokan sebelumnya, dan Ali lebih banyak bertahan di tali ring dalam apa yang kemudian disebut Rope a Dope, untuk menguras tenaga Foreman. Pada akhir ronde 8 Ali mendadak meninggalkan tali ring, dan melancarkan berbagai pukulan yang membuat Foreman jatuh, dan Ali pun menang KO.
Hak atas foto
Getty Images
Muhammad Ali mengalami kekalahan pertama dalam pertarungan melawan Joe Frazier. Ia menghadapinya dua kali lagi, dan memenangkannya, salah satunya dalam pertandingan di Manila yang disebut-sebut paling brutal dalam sejarah tinju, dan dikenal sebagai ‘Thrilla in Manila.’
Hak atas foto
Getty
Lima ronde, kata Muhammad Ali tentang kapan ia akan menjatuhkan Henry Cooper -dan ia menepati janjinya.
Hak atas foto
Getty Images
Ali kembali ke London untuk menghadapi Henry Cooper untuk kedua kalinya, pada Mei 1966 di bekas stadion Arsenal, Highbury. Publik Inggris yang tak menghiraukannya saat pertama kali datang tahun 1963, kali ini menguntitnya tiap waktu.
Hak atas foto
Getti Images
Pada November 1965 Ali mempertahankan gelarnya melawan mantan juara dunia Floyd Patterson,dan menang KO di ronde ke 12. Menjlang pertarungan Patterson menyerang Ali sangat pedas terkait haluan politik dan agamanya.
Hak atas foto
Getty Images
Masih bernama Cassius Clay saat Ali mengalahkan Sony Liston pertama kali dalam pertarungan yang sampai sekarang masih dianggap sebagai kejutan terbesar dalam sejarah tinju. Cassius Clay meledak dalam apa yang menjadi merk dagangnya sebagai Si Mulut Besar: “Saya yang terhebat! Saya yang terhebat! Sayalah raja dunia ini!
Hak atas foto
Getty Images
Ali memenangkan pertandingan ulang dengan Sony Liston setelah menjatuhkannya ke di menit pertama babak pertama. Sampai hari ini, banyak yang percaya bahwa Liston memang tak mau melanjutkan pertarungan. dan Ali menyebut, Sony Liston KO bukan oleh ‘pukulan siluman.’
Hak atas foto
Getty Images
Muhammad Ali bukan cuma tangkas dan garang di atas ring, namun juga lantang dalam wawancara, dan tahu cara melakukan pencitraan diri.
Hak atas foto
Getty
Lama pensiun, dan terserang Parkinson, namun dalam kondisi fisik begitu ringkih, Muhammad Ali tetap dalam aktivitas kemanusiaan, antara lain mengunjungi Kabul, Afghanistan.